22 Sep 2015

Ramalan

Ilustrasi
Kata-kata dijudul tidak asing untuk didengar dan dengan mudah diketahui artinya, yang berarti sebuah perkiraan atau prediksi apakah yang akan terjadi dimasa depan. Banyak hal yang biasanya dijadikan untuk objek ramalan, dari mulai cuaca , kehidupan, perekonomian, bahkan sampai urusan asmara dijadikan objek ramalan. Sedangkan cara untuk meramal sendiri ada cukup banyak , seperti melihat pergerakan perbintangan, garis tangan, garis wajah, mimpi, pergerakan alam disekitar dan sebagainya.

Entah semenjak zaman atau masa apa ramalan itu mulai dikenal oleh masyarakat, atau entah siapa yang pertama memulai untuk melakukan hal tersebut. Tapi yang jelas ramalan tidak lepas dari peradaban kehidupan manusia sampai dengan saat ini. Namun masa depan ada sesuatu yang belum pasti adanya, jadi jangan terlalu percaya secara mutlak dengan ramalan (mungkin kecuali ramalan cuaca ya hehehe).

Ada sebuah kisah mengenai ramalan yang pernah saya dengar/baca pada suatu kesempatan, kisahnya adalah sebagai berikut :

Disuatu tempat hiduplah sepasang suami istri yang baru saja dianugerahi seorang putra yang sebut saja namanya RB (ramalan bagus), yang mana RB itu diramalkan akan menjadi orang hebat, pandai, kaya, makmur, sukses bahkan ketika meninggal pun RB meninggal diatas tumpukan harta yang begitu banyaknya (pokoknya tujuh turunan , delapan tanjakan gak habis deh).

Sementara tidak jauh dari situ ada sepasang suami istri lain yang juga dianugerahi seorang putra yang sebut saja namanya RJ (ramalan jelek), bertentangan dengan RB , RJ ini diramalkan menjadi orang yang tidak hebat, tidak pandai, miskin, susah dan tidak pernah berhasil dalam segala hal yang dilakukannya kelak.

Dikisahkan RB tumbuh dengan kebahagian dan kesenangan, dikarenakan dia sudah diramalkan akan menjadi bagus maka ia pun dimanjakan hidupnya oleh kedua orang tuanya. Dilain pihak RJ hidup serba kekurangan baik secara materi ataupun kasih sayang, hal ini karena RJ dianggap pembawa sial oleh orang-orang disekitarnya.

Waktu pun berjalan RB tumbuh menjadi seorang pemuda yang malas, bodoh dan sombong karena dirinya dan orang-orang disekitarnya mempercayai bahwa ramalan yang diterima ketika RB masih bayi pasti akan terwujud. Sementara RJ tumbuh menjadi pemuda yang rajin, cerdas serta baik hati, dia sama sekali tidak merisaukan ramalan yang diterimanya pada saat bayi.

Suatu ketika akhirnya orang tua RB meninggal dunia, RB yang sudah berusia dewasa (namun pikiran dan jiwanya tidak dewasa) ini bersedih dan dikarenakan sifatnya yang buruk perlahan ia menjadi frustasi sehingga melarikan diri pada minuman keras dan maksiat-maksiat lainnya (jangan ditiru ya, gak benar itu). Sampai suatu ketika RB meninggal didalam keadaan yang mengenaskan, bahkan kondisi ketika ia meninggal itu hanya didiamkan diatas sebuah gundukan tanah yang ternyata berisikan emas dan perhiasan hasil rampokan segerombolan perampok yang nilainya sangat banyak.

Sementara itu RJ yang tetap giat serta rajin dalam berusaha perlahan menjadi seorang yang hebat, dan ia berhasil menjadi seorang pengusaha sukses (entah ya dibidang apa, pokoknya halal usahanya) bahkan atas kesuksesannya itu RJ sering diajak diskusi oleh penguasa setempat (bisa Raja, Presiden, atau selevelnya) dan dimintai saran oleh mereka.

Selesai kisahnya.......

Inti dari kisah diatas adalah RB dan sekelilingnya yang mempercayai ramalan secara buta dan tidak berusaha berakhir dengan mengenaskan, sementara RJ yang berusaha keras mematahkan ramalan dan kepercayaan berhasil membuktikan bahwa ia bisa sukses.

9 Sep 2015

Kisah Gadis Pemerah Susu

Jumpa lagi.......... dengan saya penulis yang (masih belum) terkenal ini, karena belakangan ini temanya ringan dan sering berkisah tentang dongeng (mungkin karena pengaruh dari mood juga, atau malah karena belum dapat inspirasi). Kali ini kembali penulis mendongeng, mudah-mudahan belum bosan membacanya.
Kisah kali ini adalah sebagai berikut.

Disebuah desa hidup seorang anak perempuan, yang mana anak itu masih berusia remaja sekitar 14-15 tahun lah kira-kira. Anak perempuan ini memiliki seekor sapi betina yang didapatkannya dengan cara menang undian doorprize di pekan raya jakarta :hammer:, seperti sapi betina pada umumnya sapi si anak menghasilkan susu dan si anak berencana untuk memerah susu dari sapinya setiap hari.

Saat anak itu memerah susu sapi, ia pun mulai membayangkan bahwa satu jerigen susu sapi segar yang akan didapatkannya akan bisa dijual dan menghasilkan uang. Dari uang penjualan susu itu nantinya akan dia belikan sepasang ayam yang akan dipeliharanya kelak, dan nanti dari sepasang ayam itu akan berkembang biak sehingga menjadi banyak dan sang anak pun menjadi peternak ayam yang hebat semacam oom Bob Sadino (alm).

Setelah selesai memerah sapi dan susu berhasil terkumpul dalam sebuah jerigen. Sang anak pun berjalan dengan semangat ke pasar untuk menjual susu segar tersebut. Dikarenakan terburu-buru (mungkin karena saking semangatnya) sang anak tersandung hingga jatuh, dan jerigen susu yang dibawanya terlempar sehingga susu nya pun tumpah.

Sang anak pun menangis terisak dengan sedih, dan menarik perhatian orang yang lewat dijalan menuju pasar itu. Namun dikarenakan era zaman yang sudah termodernisasi tidak ada yang menyapa anak itu, yang ada mereka hanya mengambil gambar dan merekam video tangisan anak itu dan menguploadnya di media sosial :hammer2:. Sampai ada seorang kakek tua yang lewat dan menghampiri sang anak, mungkin karena si kakek belum punya smartphone atau gaptek eh salah maksudnya peduli.

Terjadilah diskusi antara mereka
Sang kakek : "mengapa kau menangis nak? ";
Si Anak : "barusan aku terjatuh dan susu hasil aku memerah tumpah";
Sang kakek : "apakah kau menangis karena sakit akibat jatuh atau kau menangisi susu yang tumpah itu?";
Si Anak : "aku menangis bukan karena sakit, tapi karena susu yang tumpah itu. Karena susu yang tumpah itu aku batal menjadi peternak ayam yang sukses";
Sang kakek : "mengapa tumpahnya susu itu menyebabkan kau gagal jadi peternak ayam yang sukses ? " , dengan ekspresi wajah yang bingung;
Si anak menjelaskan semua yang menjadi rencana dia sebelumnya (dari beli sepasang ayam sampai jadi kayak om Bob), dan sang kakek mendengarkan cerita itu. Setelah itu sang kakek pun berkata pada sang anak "anak yang bercita-cita tinggi, namun untuk saat ini kau janganlah menangisi hal yang ada dimasa depan dan belum terjadi adanya. Yang perlu kau lakukan adalah kau pulang bersihkan badan dan jerigen susu milikmu. Lalu besok kau perah lagi susu sapi dan jual kepasar, namun harus lebih berhati-hati dalam perjalanan."

Akhirnya si anak pun terbangun dan mengambil jerigen susunya lalu pulang kerumahnya, dengan kembali riang dan semangat seperti sebelumnya. Karena si anak telah sadar untuk apa dia menyesali yang telah terjadi dan menangisi segala sesuatu yang belum pernah terjadi yang hanya baru ada dalam pikirannya saja.

Catatan kaki eh tangan eh ketikan atau apapun namanya lah :
ada satu bait yang mau penulis tambahkan dalam kisah ini

Tak sepatutnya mengenang sesuatu yang telah berlalu,
tak sepatutnya berharap pada sesuatu yang akan datang.
Sesuatu yang telah berlalu adalah hal yang sudah lampau,
dan sesuatu yang akan datang adalah yang belum tiba