30 Agu 2015

Kisah Beruang Yang Bertemu Dua Orang Pengembara

Diceritakan disebuah hutan tinggal seekor beruang, yang hidup dalam damai (tanpa gangguan anak kecil) . Kegiatan setiap hari Beruang adalah berjalan-jalan mengelilingi kota naek delman istimewa dan duduk dimuka, eh kok jadi nyanyi beruang berjalan-jalan keliling hutan aja deh biar gak usah nyanyi. Tujuan dari beruang itu berjalan-jalan adalah untuk survey lahan untuk invest dibidang properti :hammer: , wah jadi ngaco lagi tujuan beruang itu adalah tentu saja mencari makan di hutan.

Sementara itu disebuah desa ada dua orang rekan seperjalanan sebut saja Bill dan Bull yang mempunyai niat untuk merantau kekota. Untuk mencapai kota tujuan mereka secara cepat mereka pun sepakat berjalan menerobos hutan (tempat si beruang tinggal) dengan tujuan menghemat waktu , tenaga dan ongkos karena kalau memutar selain waktunya lama, butuh tenaga lebih besar dan tentu saja ongkosnya mahal. Jadi sepakatlah Bill dan Bull untuk menerobos hutan tersebut.

Awal pada saat menembus hutan, tidak ada masalah yang terasa hanyalah keindahan dan kesejukan udara hutan. Namun ketika mulai masuk ditengah hutan pilihan jalan pun hanya ada satu yakni jalan setapak yang merupakan jalur Beruang ketika keliling hutan. Bill dan Bull yang tidak mengetahui hal tersebut berjalan melewati jalan setapak itu.

Ditengah perjalanan mereka ternyata berpapasan dengan Beruang, Melihat beruang yang besar Bill dan Bull ketakutan setengah mati. Sambil berbisik-bisik mereka berdiskusi apa yang harus dilakukan karena ada beruang besar dihadapan mereka, Bull memberi usul "bro beruang itu besar pasti tidak bisa memanjat pohon". Bill menjawab "aku tidak bisa memanjat pohon sob, bagaimana ini",  tidak disangka ternyata Bull berlari kepohon besar terdekat dan memanjat naik keatas pohon tersebut.

Bill yang ketakutan akhirnya bereaksi untuk memilih berpura-pura mati, karena konon katanya beruang tidak akan tertarik pada bangkai/mayat. Akhirnya Bill pun berbaring ditanah sambil tidak bergerak ataupun bernafas untuk berpura-pura mati. Sementara itu beruang mendekati Bill dan mengendus-endus penasaran. Lalu beruang pun pergi meninggalkan Bill.

Setelah kepergian beruang , Bull turun dari pohon dan Bill pun bangkit untuk berdiri. Bull berkata "kamu beruntung bro, beruang itu tidak memakan kamu". Bill pun dengan tenang menjawab "Tidak justru aku malang karena ketika tadi beruang mendekati aku, dia berbisik kepadaku, "Alangkah malang nasibmu manusia, rekan seperjalananmu hanya mementingkan dirinya sendiri dan pergi meninggalkan kamu ketika dalam kesulitan".

Hikmah yang diambil dalam kisah ini adalah, kamu mungkin siap dan tau bagaimana cara berlindung dari musuh-musuhmu namun kamu tidak akan siap dan tau bagaimana cara berlindung dari "teman-teman"mu (yang dimaksud disini adalah teman yang tidak tulus ataupun bukan teman sejati sebenarnya)

20 Agu 2015

Pencuri Yang Dirampok

Pada saat menonton acara sinetron prem*n pensiu* di salah satu televisi swasta, terdapat adegan dimana tukang copet yang ditodong setelah selesai beroperasi. Hal ini mengingatkan saya pada sebuah kisah dongeng yang pernah saya baca/dengar, kisahnya adalah sebagai berikut.

Diceritakan ada sebuah desa yang berada ditepi hutan, pada desa itu hiduplah pak ternak (karena ia berternak, kalau bertani namanya pak tani) yang memeliharan beberapa ekor domba. Pada suatu malam ada seekor serigala yang keluar dari hutan dan mengendap-endap kearah kandang domba milik pak ternak. Setelah melihat kekanan dan kekiri (ada banyak pohon cemaraaaaaaaa, lah kok jadi nyanyi :hammer) kondisi cukup aman, akhirnya serigala pun masuk kedalam kandang domba dan menggondol salah satu anak domba pak tani untuk dijadikan mangsanya.

Serigala pun membawa anak domba tersebut masuk kedalam hutan, sambil digigitnya leher dari anak domba yang malang itu. Saat perjalanan menuju sarangnya serigala sudah membayangkan bahwa ia akan kenyang makan daging anak domba malam itu. Namun ditengah jalan muncullah Harimau (lagi-lagi dia, lagi bagus nih jadi tokoh dalam tulisan saya terus belakangan ini) yang mencegat serigala.

Harimau bertanya kepada serigala "hai serigala apa yang sedang kau bawa dimulutmu itu ? (dengan suara yang berat dan kejam)", dengan penuh ketakutan serigala menjawab "hahai huan harihau, hahu hemhawa hanak homba huntuk hakan halamhu hahi hini (karena mulut serigala penuh jadi susah bicara, terjemahannya adalah sbb : wahai tuan harimau, aku membawa anak domba untuk makan malamku hari ini). Karena merasa serigala mengejeknya, harimau marah dan mengaum setelah itu harimau berkata "sebelum menjawab pertanyaanku, kosongkan dulu mulutmu serigala agar kau bisa berkata dengan jelas"

Dengan ketakutan serigala melepaskan bangkai anak domba dari mulutnya , dan sambil gemetaran ia menjawab "wahai tuan harimau, aku membawa anak domba untuk makan malamku hari ini". Harimau pun dengan tampangnya yang buas mendekat kearah serigala dan bangkai anak domba sambil berkata "anak domba itu bukan milikmu lagi sekarang, ia adalah makananku". Akhirnya serigala pun pergi dengan ketakutan sambil meratap dan menahan lapar.

Mencuri dan merampok adalah sama-sama perbuatan yang tidak baik untuk dilakukan, jadi jangan sampai melakukan hal-hal tersebut ya.

14 Agu 2015

Rubah Adalah Raja Hutan (???)

Siapa binatang  yang paling  ditakuti  di hutan? Harimau! Ya, tentu  saja. Harimau binatang yang sangat menakutkan  karena memiliki gigi dan cakar yang tajam bagaikan pisau. Binatang lain akan berlari menjauh jika melihat Harimau.

Nah, pada suatu hari yang cerah,Harimau sedang duduk berjemur.  Tiba-tiba, ia melihat Rubah sedang mengendap-endap hendak  mencuri bangkai rusa miliknya. Harimau segera berdiri dan menghadang Rubah. Ia mengaum keras sekali. "Berani sekali kau hendak mencuri hasil buruanku"; kata Harimau dengan suara menakutkan.

Tapi, aneh  sekali. Rubah tidak  takut. Justru ia memperlihatkan wajah marah dan berkata,"Berani sekali kau menuduh aku pencuri. Aku adalah raja di hutan ini. Mana ada raja yang mencuri".  Harimau kaget mendengar kata-kata Rubah."Kau raja hutan? Bohong besar. Kau bukan  raja hutan. "Akulah raja hutan;" kata Harimau sambil mengaum lebih keras lagi. "Aku raja hutan". "Akulah penguasa hutan ini;" bentak Rubah dengan suara yang tidak kalah keras.  "Kau tahu, semua binatang  akan lari ketakutan saat melihat aku! Kau tidak percaya? Ayo, aku buktikan padamu. lkutlah denganku!" ajak Rubah.

Tanpa menunggu persetujuan  Harimau, Rubah segera berjalan sambil mendongakkan kepala. Harimau pun kebingungan melihat  tingkah  Rubah. "Benarkah dia raja hutan?" Harimau tak habis pikir Karena penasaran, Harimau  pun  mengikuti Rubah dan berjalan di belakangnya. Mereka melewati sebuah padang  rumput. Saat itu, kumpulan rusa sedang asyik memakan rumput. Tiba-tiba, ketika melihat Harimau berjalan di belakang Rubah, mereka segera lari ketakutan."Kau lihat sendiri,bukan? Rusa-rusa itu takut melihatku;"kata Rubah menyombongkan diri.

"Ayo ikuti aku lagi. Aku tunjukkan lagi bukti lainnya" ;lanjut Rubah. "Benar juga, ya. Rusa-rusa itu berlarian saat melihat si Rubah;" pikir Harimau. Rubah berjalan lagi dan Harimau mengikutinya dengan raut wajah bingung. Lalu, mereka bertemu sekelompok  monyet  yang sedang mencari buah­ buahan.  Melihat   kedatangan   Harimau,  monyet-monyet itu langsung lari ke atas pohon sambil memekik-mekik ketakutan. "Bagaimana? Belum puas juga? Semua binatang takut melihat aku. Mereka lari ketakutan saat melihatku. Kau percaya sekarang? Akulah si raja hutan;" kata Rubah.

Harimau kagum sekaligus heran. Ia tidak menyadari kalau rusa dan monyet  itu sebenarnya lari karena melihat dirinya, bukan karena melihat Rubah. "Aku memang hampir tidak percaya. Tapi,aku telah melihat dengan mata kepalaku sendiri. Maafkan aku karena sudah berlaku tidak sopan padamu, wahai Raja Hutan; "kata Harimau kepada Rubah.

"Baiklah, aku mengampunimu kali ini. Pergi sana!" kata Rubah mengusir Harimau. Harimau pun segera pergi walaupun tetap merasa kebingungan. Setelah Harimau pergi, Rubah tertawa terbahak­ bahak melihat kebodohan Harimau yang berhasil ia tipu."Untung saja aku banyak akal. Kalau tidak, aku pasti mati diterkam Harimau;" kata Rubah.

Makna dari kisah ini adalah, janganlah hanya memiliki otot/fisik saja seperti Harimau pada kisah diatas. Namun kita juga bisa harus mempunyai otak/kecerdasan agar tidak mudah dibodohi atau ditipu oleh para "Rubah" yang berada didunia nyata ini.


6 Agu 2015

Pemilihan Kepala Hutan

Pada suatu waktu, didalam sebuah hutan akan diadakan pemilihan wali hutan yang baru. Adapun bakal calon yang sudah pasti maju dalam pemilihan adalah Macan yang merupakan pemegang posisi sebelumnya. Sementara itu ada beberapa bakal calon juga yang digadang-gadang ingin maju didalam pemilihan wali hutan tersebut, mereka adalah Beruang dan juga Kera.

Perlu diketahui, beruang adalah seorang (eh salah) seekor selebritis yang biasa muncul setiap hari di televisi bersama anak kerudung merah (gak nyebut merk, soalnya gak dibayar juga). Karena Popularitasnya itulah banyak pihak yang yakin beruang bisa memenangkan pemilihan wali hutan , mengalahkan Macan yang merupakan pemegang posisi sebelumnya.

Sementara Kera adalah hewan yang serba bisa , walaupun belum sakti dan mengambil kitab suci ke barat, Kera cukup cerdas walaupun dia punya sifat yang sombong dan angkuh. Salah satu sifat sombongnya adalah ia merasa bahwa ras atau bangsa kera lah yang terhebat, sehingga menyebabkan tidak mau bergabung dengan hewan-hewan lain. Bahkan menganggap rendah hewan-hewan lain, dan juga biasa hanya berbicara kepada kera lain menggunakan bahasa kera saja tanpa menggunakan bahasa hutan yang dimengerti oleh hewan-hewan lain.

Waktupun berjalan dan proses pendaftaran calon wali hutan pun dibuka oleh para sesepuh hutan , yang merupakan hewan-hewan bijak yang membantu membina hutan tanpa memiliki tujuan dan maksud tertentu dibaliknya. Yang pertama mendaftar adalah sang pemegang kekuasaan si Macan, saat mendaftar Macan diantar oleh para pendukungnya bahkan diarak dahulu keliling hutan 10kali baru masuk ketempat pendaftaran (selain untuk pamer kepada calon lawan dan pendukungnya tentu saja  untuk memberitahu bahwa Macan kembali mendaftarkan diri). Sementara dilain pihak Beruang memutuskan tidak mengikuti pemilihan wali hutan, karena ia merasa ia hanyalah selebritis yang tidak mampu memimpin hutan dan tidak mengerti politik hutan (walaupun sudah diberi pelatihan instan, yang macam mie 3menit jadi).

Waktu pendaftaran sudah mau ditutup sementara calon yang mendaftar hanyalah Macan, tanpa ada satupun pesaing. Yang mana dalam undang-undang hutan berlaku jika hanya ada satu calon saja maka pemilihan akan ditunda. Dan yang memegang posisi wali hutan adalah salah satu dari sesepuh hutan sebagai PWHS (pelaksana wali hutan sementara). Namun kondisi seperti itu tidak terjadi karena Kera mendaftarkan diri disaat-saat terakhir sebelum pendaftaran ditutup (alasan Kera biar dramatis, atau jagoan datangnya belakangan disaat kritis). Akhirnya secara sah ada dua calon wali hutan, yaitu Macan dan Kera yang mana akan bersaing pada pemilihan secara langsung oleh para penghuni hutan yang telah terdata sebagai pemegang hak pilih. Yang terdata tidak bisa mengikuti walaupun membawa KTPHE (kartu tanda penghuni hutan elektrik , elektrik ya bukan voucher jadi gak repot nyari koin buat kerok nomornya). Pemilihan pun berlangsung secara jujur , adil, dan rahasia.

Hasil perhitungan suara ternyata menunjukkan bahwa Macan unggul mutlak dari Kera, hal ini dikarenakan Kera hanya memperoleh dukungan dari kelompoknya saja dan karena Kera itu somong dan angkuh. Walaupun pada sebelum pemilihan Kera sudah membagi-bagi pisang yang ditempel sticker wajah kera kepada para calon pemilih, namun tetap saja para hewan tahu bahwa ada batu dalam pisang alias ada maksud terselubung dalam proses bagi-bagi pisang tersebut. Sehingga walaupun menerima pisang pemberian Kera, mereka tidak memilih Kera. Sementara Kera yang merasa rugi pun marah-marah dan mengamuk serta meminta seluruh pisang yang telah dibagikan untuk dikembalikan.

Terjadilah kericuhan dihutan tersebut, sampai membuat Macan mengaum dengan keras untuk menenangkan para warga hutan. Dan Macan pun berkata "saya berada diposisi pemimpin bukan karena keinginan pribadi saya, namun semua itu dikarenakan pihak-pihak lain menerima saya sebagai pemimpin mereka". Sebuah kalimat dari Macan itu membuat Kera menjadi malu dan menyesali sifat angkuh dan sombong yang selama ini ia lakukan.

4 Agu 2015

Kisah Kancil dan Tupai

Pada suatu hari disebuah hutan ada dua ekor hewan yang bersahabat yang sedang berbincang-bincang, mereka adalah kancil dan tupai. Hal yang mereka bicarakan adalah cara untuk meloloskan diri ketika ada bahaya seperti pemburu ataupun hewan buas.

Sang Kancil yang terkenal dengan kecerdikannya (dan juga kenakalannya yang suka mencuri mentimun pak tani :P) berkata kepada tupai : "bro, kalau saya si kancil menghadapi ancaman bahaya punya seribu satu cara. Yang mana semua cara berbeda berdasarkan situasinya.". Tupai hanya menjawab : "hebat kamu cil, kalau saya saja hanya punya satu cara. Tapi kamu punya seribu satu, lebih banyak seribu macam cara yang kamu punya dibanding saya. Apa saja cara-cara kamu itu cil ? "

Kancil pun mulai bercerita panjang lebar tentang cara-cara dia dalam menghadapi masalah, saat bercerita si tupai hanya bisa mengangguk-anggukan kepala (entah mengerti atau entah dia mengantuk). Semakin lama cerita semakin seru, sampai tanpa disadari ada seekor harimau yang mengendap-ngendap mendekati mereka dengan tujuan untuk mengisi perutnya untuk makan siang.

Tiba-tiba sang harimau pun menyergap mereka, lalu sang tupai berlari dengan cara memanjat pohon setinggi-tingginya. Dan berkata kepada kancil : " kancil cara saya menghadapi ancaman hanya ini, yaitu memanjat pohon setinggi-tingginya dan bersembunyi diantara dedaunan". Sang kancil yang masih menghadapi harimau, kebingungan karena dikepalanya ada seribu macam cara. Dan sang kancil belum bisa memutuskan cara apa yang digunakan untuk menghadapi bahaya saat ini.  Akhirnya karena kebingungan karena terlalu banyak cara, sang harimau pun mendapatkan makan siangnya. Dan sang Kancil lah yang menjadi makan siangnya.

NB : terkadang terlalu banyak pilihan dan teori itu tidak bisa berguna didalam situasi dan kondisi yang terjadi. Jadi lakukanlah apa yang bisa dilakukan , namun jangan lupa untuk belajar dari pengalaman juga serta menggunakan rasio dan logika.