Perlu diketahui, beruang adalah
Sementara Kera adalah hewan yang serba bisa , walaupun belum sakti dan mengambil kitab suci ke barat, Kera cukup cerdas walaupun dia punya sifat yang sombong dan angkuh. Salah satu sifat sombongnya adalah ia merasa bahwa ras atau bangsa kera lah yang terhebat, sehingga menyebabkan tidak mau bergabung dengan hewan-hewan lain. Bahkan menganggap rendah hewan-hewan lain, dan juga biasa hanya berbicara kepada kera lain menggunakan bahasa kera saja tanpa menggunakan bahasa hutan yang dimengerti oleh hewan-hewan lain.
Waktupun berjalan dan proses pendaftaran calon wali hutan pun dibuka oleh para sesepuh hutan , yang merupakan hewan-hewan bijak yang membantu membina hutan tanpa memiliki tujuan dan maksud tertentu dibaliknya. Yang pertama mendaftar adalah sang pemegang kekuasaan si Macan, saat mendaftar Macan diantar oleh para pendukungnya bahkan diarak dahulu keliling hutan 10kali baru masuk ketempat pendaftaran (selain untuk pamer kepada calon lawan dan pendukungnya tentu saja untuk memberitahu bahwa Macan kembali mendaftarkan diri). Sementara dilain pihak Beruang memutuskan tidak mengikuti pemilihan wali hutan, karena ia merasa ia hanyalah selebritis yang tidak mampu memimpin hutan dan tidak mengerti politik hutan (walaupun sudah diberi pelatihan instan, yang macam mie 3menit jadi).
Waktu pendaftaran sudah mau ditutup sementara calon yang mendaftar hanyalah Macan, tanpa ada satupun pesaing. Yang mana dalam undang-undang hutan berlaku jika hanya ada satu calon saja maka pemilihan akan ditunda. Dan yang memegang posisi wali hutan adalah salah satu dari sesepuh hutan sebagai PWHS (pelaksana wali hutan sementara). Namun kondisi seperti itu tidak terjadi karena Kera mendaftarkan diri disaat-saat terakhir sebelum pendaftaran ditutup (alasan Kera biar dramatis, atau jagoan datangnya belakangan disaat kritis). Akhirnya secara sah ada dua calon wali hutan, yaitu Macan dan Kera yang mana akan bersaing pada pemilihan secara langsung oleh para penghuni hutan yang telah terdata sebagai pemegang hak pilih. Yang terdata tidak bisa mengikuti walaupun membawa KTPHE (kartu tanda penghuni hutan elektrik , elektrik ya bukan voucher jadi gak repot nyari koin buat kerok nomornya). Pemilihan pun berlangsung secara jujur , adil, dan rahasia.
Hasil perhitungan suara ternyata menunjukkan bahwa Macan unggul mutlak dari Kera, hal ini dikarenakan Kera hanya memperoleh dukungan dari kelompoknya saja dan karena Kera itu somong dan angkuh. Walaupun pada sebelum pemilihan Kera sudah membagi-bagi pisang yang ditempel sticker wajah kera kepada para calon pemilih, namun tetap saja para hewan tahu bahwa ada batu dalam pisang alias ada maksud terselubung dalam proses bagi-bagi pisang tersebut. Sehingga walaupun menerima pisang pemberian Kera, mereka tidak memilih Kera. Sementara Kera yang merasa rugi pun marah-marah dan mengamuk serta meminta seluruh pisang yang telah dibagikan untuk dikembalikan.
Terjadilah kericuhan dihutan tersebut, sampai membuat Macan mengaum dengan keras untuk menenangkan para warga hutan. Dan Macan pun berkata "saya berada diposisi pemimpin bukan karena keinginan pribadi saya, namun semua itu dikarenakan pihak-pihak lain menerima saya sebagai pemimpin mereka". Sebuah kalimat dari Macan itu membuat Kera menjadi malu dan menyesali sifat angkuh dan sombong yang selama ini ia lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar