28 Apr 2015

Kisah Piring Kucing

Ilustrasi Piring Kucingnya
Disuatu tempat terdapatlah seorang pengusaha yang Licik dan culas sebut saja namanya Licul (singkatan Licik Culas),  dikisahkan Licul ini memperoleh harta dan kekayaannya dengan memanfaatkan celah-celah didalam peraturan yang ada, bahkan terkadang Licul ini melakukan segala hal yang diluar batas norma serta etika yang ada. Licul sendiri mempunyai hobi akan mengkoleksi barang-barang antik, yang menurutnya adalah simbol kebanggaan dan kemewahaan dari orang-orang kaya.

Bergeser ketempat lain ada seorang yang bernama Pocer (polos cerdik) yang pernah terpedaya oleh "siasat" dari Licul sehingga mengalami kerugian sebesar 75juta. Pocer berpikir bagaimana caranya agar Licul bisa mengembalikan kerugian yang pernah diterima olehnya dan membuat Licul sendiri jera. Oleh karena itu Pocer membentuk tim untuk mengamati gerak-gerik dan kebiasaan Licul serta tidak lupa mengamati hobi atau kesukaan Licul.

Terbentuklah tim yang terdiri dari Pocer (sebagai ketua dan perencana) , Actor (sebagai peran utama rencana yang akan mereka jalankan), Bait (sebagai pengumpan untuk memuluskan rencana). Kode rencana mereka sendiri adalah "Piring Kucing" yang disiapkan untuk mengambil kerugian yang pernah diderita dan membuat Licul jera. Tim pun bergerak mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan untuk keperluan rencana mereka, yaitu : 2ekor kucing kampung yang mirip satu sama lain , 1buah kandang kucing jelek, dan 1buah piring keramik antik yang mereka sewa/pinjam yang bernilai ratusan juta.

Rencana pun berjalan dengan kisah sebagai berikut :
Pada suatu siang Actor menunggu direstoran tempat biasa Licul makan siang, bersama dengan dia Actor membawa 1ekor kucing kampung didalam kandang yang disiapkan beserta piring keramik antik yang difungsikan sebagai tempat makan sang kucing yang tentu saja diletakkan juga didalam kandang. Licul pun seperti yang diperkirakan datang kerestoran tersebut untuk makan siang, pada saat Licul lewat didekat meja yang ditempati oleh Actor, Actor memberi makan kucing yang ia siapkan didalam kandang sambil mengeluh "aduh kucing ini merepotkan sekali , kalau saja ia bukan warisan dari temanku yang meninggal aku belum tentu mau merawat kucing jelek ini".

Licul yang lewat tentu saja menengok dan dikarenakan Licul adalah seorang yang hobi barang anti tertariklah ia kepada piring tempat makan sang kucing yang berada didalam kandang , dan untuk memastikannya Licul pun berpura-pura tertarik akan sang kucing dengan mendekati kandang dan berkata "ah kucing yang sangat manis sekali tuan" sambil berusaha melihat dengan seksama piring keramik antik wadah makan sang kucing yang berharga ratusan juta tersebut. Dan terkejutlah Licul bahwa piring itu adalah piring keramik antik berharga ratusan juta, dan timbullah sifat culas dalam dirinya untuk menipu Actor.

Disaat Licul mulai tertarik dengan "umpan" yang diberikan dan sedang berpikir cara untuk menipu Actor, datanglah Bait yang berpenampilan seperti orang kaya yang mendekat kearah mereka. Bait pun berakting seperti seseorang yang tertarik akan kucing yang dibawa Actor dengan berkata "kucing yang manis sekali tuan, mirip seperti kucing kesayangan putri saya yang meninggal minggu lalu" dan Bait pun berpura-pura menawar untuk membeli kucing dari Actor "jika tuan tidak keberatan bagaimana kalau kucing tuan itu saya beli seharga 1juta". Dengan tenangnya Actor pun menjawab "wow 1juta untuk kucing kampung jelek ini, boleh saja tapi anda harus membeli beserta dengan kandangnya juga" sambil menunjuk kandang sang kucing yang didalamnya juga terdapat piring keramik seharga ratusan juta. Bait pun dengan tenang menjawab "tentu saja, saya juga bersedia membeli kandang itu sekalian. Bagaimana kalau kucing dan kandangnya itu saya beli seharga 2juta". Actor pun berakting berbinar-binar matanya dikarena seolah-olah memperoleh keuntungan besar.

Melihat kondisi tersebut Licul yang licik tidak mau kalah, dikarenakan sifatnya yang tamak yang menginginkan piring keramik seharga ratusan juta Licul pun ikut menawar "tunggu dulu tuan, bagaimana kalau saya menawar kucing dan kandangnya itu seharga 5juta?". Bait yang mendengar hal tersebut pun tidak mau kalah dan Bait pun menaikkan tawarannya, terjadilah kenaikan harga tawaran seperti pada saat lelang. Sampai akhirnya angka tawaran menyentuh harga 70juta oleh bait dan Licul pun menaikan tawarannya menjadi 75juta, lalu dengan berpura-pura menyesal Bait pun menarik diri dari tawarannya dan berkata "sungguh disayangkan sayang tidak mampu untuk membeli kucing dan kandangnya tersebut seharga tersebut, sungguh malang putri kesayanganku ia tidak bisa memperoleh kucing yang mirip kucing kesayangannya dulu yang meninggal. Selamat tuan yang beruntung, jika anda berniat menjual kembali kucing itu hubungi saja saya", sambil ia menyalami Licul. Licul pun senang bukan kepalang karena ia berpikir bisa untung 2x pertama dari piring keramik, kedua ia nantinya akan menjual kucing itu kepada Bait seharga 70juta (membunuh 2burung dengan satu anak panah maksud hati Licul).

Karena Licul tidak membawa uang tunai sebanyak 75juta, ia pun mengatur perjanjian dengan Actor untuk proses jual beli Kucing berserta kandangnya tersebut pada keesokan harinya diwaktu dan tempat yang sama. Sambil Licul pun tidak lupa menyimpan kontak dari Bait karena ia juga berniat menjual Kucing itu beberapa hari setelahnya, tentunya setelah ia mengambil piring keramik antik seharga ratusan juta yang berada didalam kandang itu.

Keesokan harinya diwaktu dan tempat yang sama, Licul dan Actor bertemu untuk proses jual beli kucing dan kandangnya. Sebelum menandatangani surat perjanjian jual beli, Actor bertanya kepada Licul "apakah Tuan yakin ingin membeli kucing kampung dan kandangnya yang jelek seharga 75juta?" , dengan lantang Licul menjawab "tentu saja, saya kan seorang pencinta binatang terutama kucing. dan lagi kucing itu sangat manis sekali". Surat jual beli ditandatangani Licul pun memberikan uang sebesar 75juta kepada Actor, dan Actor pun memberikan Kucing dan Kandangnya kepada Licul. Ketika menerima kucing dan kandangnya itu terkejutlah Licul, bahwa tidak ada piring keramik antik seharga ratusan juta yang digunakan sebagai wadah makan sang kucing. Licul pun bertanya kepada Actor "wadah makan sang kucingnya mana?" , dengan tenang Actor pun menjawab "ooo piring jelek itu sudah dibuang oleh istriku,  dikarenakan rasanya tidak pantas bahwa kucing seharga 75juta menggunakan piring jelek sebagai wadahnya dan istriku pun menggantinya dengan piring dari kuningan yang terkesan mewah itu". Pada saat itu lemas lah Licul bahwa dia telah rugi sebesar 75juta hanya untuk membeli kucing kampung, kandang dan piring kuningan saja.

Namun otak liciknya Licul pun bekerja, untuk menghindari kerugian yang besar ia akan menjual sang kucing kepada Bait seharga 70juta dengan begitu ia hanya rugi sebesar 5juta saja. Maka ia pun berkunjung ketempat Bait dan menawarkan sang kucing , namun sayang pada saat itu sudah direncanakan Pocer sudah ada ditempat Bait dan telah menerima uang sebesar 75juta (yang sebenarnya berasal dari Licul) dikarenakan menjual seekor kucing kampung (kucing lain, yang disiapkan) yang mirip dengan kucing milik Licul. Dan Akhirnya Licul pun menyadari dikarenakan sifat Licik dan Culasnya ia akhirnya rugi 75juta (walaupun sebenarnya itu draw karena , sebelumnya Licul menipu Pocer dengan besaran yang sama) dan semenjak itulah ia berubah menjadi orang yang Jujur dalam berbisnis.


note bawah :
setelah ditelaah ternyata piring antik yang menjadi inti dalam cerita ini ternyata peninggalan dari zaman kerajaan tiongkok kuno, tepatnya dari zaman Dinasti Pu ( coba baca dengan cari lain ya ^_^ )

Kisah ini hanya rekaan semata, jika ada kesamaan baik tokoh, tempat ataupun pihak tertentu penulis mohon maaf.

19 Apr 2015

Original

Holaaaa lagi-lagi penulis yang (tetap masih belum) terkenal ini ingin berbagi coretan ataupun kisah yang idenya muncul seketika. Kali ini kita membahas tentang original, dan bagaimana cara untuk menjadi original.

Original itu adalah kata serapan dari bahasa inggris (perbaiki saya bila saya salah) dengan ejaan yang sama juga, sedangkan arti katanya kalau dicari di kamus bahasa Indonesia itu berarti "asli" atau "tulen". Sesuai judul tulisan "Jadilah Original" itu berarti jadilah asli atau tulen, yang dimaksud menjadi asli atau tulen itu dari sudut pandang penulis adalah menjadi diri sendiri yang apa adanya. Walaupun menjadi diri sendiri yang apa adanya, namun masih harus tetap mengikuti aturan atau norma yang berlaku, kalau kalimat ditulisan sticker-sticker sih "bebas tapi sopan".

Kenapa menjadi original itu penting, karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial namun jangan lupa satu hal kalau setiap manusia itu "unik" adanya tidak mungkin ada yang sama persis (kecuali kembar identik, itupun cuma tampilan luar saja). Dengan menjadi original jati diri seseorang itu keluar, baik secara tampilan fisik, pola pikir ataupun dari segi kejiwaaan.

Sering kali terlihat banyak yang mencoba-coba untuk meniru, entah itu seorang tokoh ternama ataupun lainnya yang kalau disebutkan nama-namanya wah sudah pasti pada kenal semua dan juga banyak. Dari sudut pandang penulis jika terinspirasi oleh mereka ya boleh-boleh aja , namun kalau sampe meniru semuanya persis ya mungkin istilah saat ini bisa dibilang "KW" , entah itu kw1, kw2, kw super. Apakah ada yang ingin menjadi seseorang yang KW ?

Manusia adalah makhluk sosial yang biasa senang berkumpul dengan orang-orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya sendiri (entah itu sifat, bentuk, ataupun lainnya), namun jika semuanya harus sama persis dan tidak ada perbedaan apa jadinya. Coba bayangkan ada sekelompok orang disatu tempat sama persis tampilannya ataupun pola pikirnya, ketika bersama ya mereka memang kuat. Namun ketika berbaur dengan anggota dari kelompok lain dikarenakan perbedaan yang tidak bisa ditolerir, kebanyakan yang terjadi adalah tidak membaur dan bersosialisasi. Adapula karakter yang seperti bunglon, bisa berubah tergantung lingkungannya namun tidak kalau tidak punya jati diri itu juga apakah baik?

Cara untuk menjadi original yah cukup banyak, diantaranya adalah menjadi diri sendiri dengan begitu tingkat kepercayaan diri meningkat (namun ingat jangan berlebihan). Menjadi original pun bukan berarti tidak mau menerima perubahan yang terjadi, jika ada perubahan harus bisa beradaptasi juga namun tidak kehilangan jati diri seperti "bunglon" yang disebutkan diatas.

itulah sedikit tulisan mengenai original, jika memang ada kritik, saran atau tambahan silahkan diajukan. Karena penulis (yang masih belum) terkenal ini juga masih pembelajaran yang berlangsung secara terus-menerus :)

10 Apr 2015

Kisah Sekelompok Kera yang Ingin Menyelamatkan Dewi Bulan

Howalaaa Kali ini penulis ingin berbagi sebuah kisah, yang penulis pernah lihat videonya di youtube (link video terlampir, credit kepada yang membuat dan mengupload video tersebut).

Kisah bermula ketika seekor kera melihat kesebuah sumur yang airnya cukup jernih, pada sumur tersebut terpantul bayangan bulan yang cukup jelas. Sang kera pun beranggapan bahwa Dewi Bulan telah jatuh tercebur kedalam sumur tersebut dan panik tanpa terlebih dahulu memastikan kebenarannya.

Dalam keadaan yang panik itu sang kera berteriak "Gawat-gawat Dewi Bulan jatuh tercebur ke sumur",  ada Kera Senior (sesepuh kera kali ya) yang mendengar hal tersebut dan melihat juga kedalam sumur tersebut dan ia melihat juga bahwa ada pantulan bulan yang terpantul dalam sumur itu. Dengan paniknya juga Kera senior itu beranggapan bahwa Dewi Bulan telah tercebur kesumur.

Lalu Mereka (kera muda dan kera senior) pun berteriak "gawat-gawat Dewi Bulan telah tercebur kedalam sumur", maka dengan seketika berkumpullah kera-kera lain dan juga beberapa ekor hewan yang berada disekitar situ. Lalu mereka pun berpikir bagaimana cara agar bisa menyelamatkan dewi bulan yang tercebur kedalam sumur tersebut.

Setelah berpikir panjang dan rapat sehingga memperoleh musyawarah dan mufakat (cia elah bahasanya penulis jadi sok keren gini ya), akhirnya para kera sepakat untuk menyelamatkan Dewi Bulan dengan cara membuat rantai kera (kaki kera pertama menahan dipohon sementara tangannya memegang kera kedua, tangan kera kedua memegang kaki kera ketiga, begitu seterusnya. Lihat video untuk lebih jelas).

Pada saat terbentuk rantai kera, kera yang berada diujung rantai berusaha menggapai Dewi Bulan (yang sebenarnya hanya pantulan bayangan). Karena setiap dipegang pastilah buyar (jelas buyar itu cuma bayangan dalam air saja). Kera senior yang berada diujung rantai kera lainnya pun berpikir, sambil berpikir ia melihat keatas langit dan diatas langit ternyata dia melihat Bulan bersinar dengan terangnya. Pada saat itulah ia menyadari kalau ternyata Dewi Bulan tidak jatuh tercebur kedalam sumur, dan hal yang kelompok kera itu lakukan sia-sia belaka.

Para pembaca yang bijak, dari kisah tersebut kita bisa menarik hikmah bahwa janganlah kita membuat asumsi tanpa membuktikan terlebih dahulu kebenarannya. Apalagi sampai panik dan juga menyebarkan paham salah yang telah kita asumsikan sendiri.

Notebawah : jika tayangan video tidak keluar, pembaca bisa membuka link video

5 Apr 2015

Macbeth Salah Satu Karya Besar Shakespeare (bukan Merk Sepatu)

Ilustrasi Macbeth dan 3penyihir
Kali ini penulis ingin mengisahkan tentang kisah MacBeth, satu dari sekian banyak karya besar William Shakespeare yang melegenda (Romeo dan Juliet, Hamlet, Othelo, Antony dan Cleopatra, dan sebagainya).

Dikisahkan pada abad pertengahan di Kerajaan Skotlandia, terdapat seorang Raja bernama Duncan. Duncan ini adalah seorang raja yang cukup bijaksana dan adil , dan juga memiliki seorang putra bernama Malcom. Untuk membantu kerajaannya Duncan dibantu oleh 2orang jendral yang bernama Macbeth dan Banquo, serta seorang Bangsawan (mungkin adipati kalau di kerajaan-kerajaan indonesia) bernama MacDuff.

Suatu ketika Jendral Macbeth dan Banquo pergi untuk berperang mengatasi pemberontak di kerajaan Skotlandia, pada saat perang ini kondisi mereka terdesak dan akhirnya menyembunyikan diri didalam hutan. Pada saat persembunyiannya Macbeth dan Banquo bertemu dengan 3orang Penyihir didalam hutan. Dan 3orang penyihir itupun meramalkan 3 buah ramalan yaitu pertama bahwa Macbeth dan Banquo akan dapat membasmi para pemberontak. Kedua mereka juga meramalkan bahwa setelah menang dari pemberontak Macbeth akan diangkat menjadi bangsawan Cawdor "lord of cawdor" dan Banquo akan diramalkan menjadi bangsawan Glamis "lord of Glamis". Ketiga bahwa Macbeth akan menjadi raja Skotlandia dan Banquo bisa menjadi leluhur dari para raja-raja selanjutnya.

Setelah memperoleh ramalan tersebut Machbet dan Banquo keluar dari hutan dan kembali berusaha membasmi para pemberontak, dan sesuai dengan ramalan 3orang penyihir tersebut mereka memenangkan pertempuran. Dan kembali ke kerajaan sebagai pahlawan, dengan demikian Ramalan pertama dari 3orang penyihir itu tepat adanya.

Sekembalinya Macbeth dan banquo dari perang melawan pemberontak, raja Duncan yang senang akan kemenangan yang diperolehnya memberi anugrah bangsawan kepada Macbeth dan Banquo. Anugerah bangsawan yang diberikan adalah Macbeth menjadi Lord of Cawdor , serta Banquo menjadi Lord Of Glamis. Kali ini pun ramalan kedua dari 3orang orang penyihir dihutan kembali benar.

Macbeth yang bingung akan kebenaran ramalan ketiga orang penyihir tersebut menceritakan tentang pertemuannya dengan 3orang penyihir dihutan dan juga tentang 3ramalan yang mereka berikan kepada Macbeth dan Banquo kepada istrinya. Sang istri pun mempercayai ramalan dari 3orang penyihir tersebut dikarenakan 2 dari 3 ramalan yang disebutkan sudah menjadi kenyataan. Dan akhirnya perasaan jahat timbul dan menggerogoti Pasangan suami istri Macbeth tersebut. Dan mereka merencanakan pembunuhan kepada Raja Duncan dan mengatur agar Macbeth bisa diangkat menjadi raja Skotlandia dan istrinya tentu secara otomatis menjadi ratu skotlandia.

Rencana pun akhirnya bergulir dan dengan singkat cerita raja Duncan akhirnya bisa mereka bunuh, dan pasangan suami istri Macbeth pun menjatuhkan seluruh tuduhan kepada MacDuff dan Malcom. Yang akhirnya MacDuff dan Malcom dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati. Namun disaat-saat akhir MacDuff dan Malcom berhasil melarikan diri sebelum eksekusi mati mereka dilakukan.

Akhirnya dengan berbagai siasat dan rencana licik Macbeth pun dinobatkan sebagai raja baru Skotlandia dan istrinya menjadi ratu Skotlandia, dengan demikian 3ramalan penyihir dihutan kepada Macbeth menjadi kenyataan. Namun ketika sudah berkuasa Macbeth merisaukan ramalan ketiga dari para penyihir kepada Banquo, yang mana Banquo diramalkan akan menjadi leluhur para raja Skotlandia selanjutnya.

Dikarenakan kerisauan hatinya, dan rasa ketakutan bahwa Macbeth nantinya akan digulingkan oleh anak-anak Banquo. Maka dengan kejam Macbeth pun membantai habis keluarga Banquo, namun ada salah satu anak Banquo yang selamat karena berhasil dilarikan pada saat-saat akhir. Pada saat pelariannya anak dari Banquo bergabung dengan Malcom dan MacDuff yang sudah terlebih dahulu buron dari Skotlandia, dan menyembunyikan diri di kota kecil dekat London.

Kerisauan hati Macbeth semakin menjadi-jadi ketika ia mengetahui ada anak dari Banquo yang berhasil lolos, bahkan saking risaunya ia menjadi sering melihat "hantu" dari Banquo yang seolah menghantuinya sepanjang waktu. Sementara sang istri dari Macbeth yang tidak kuat menanggung rasa bersalah memutuskan untuk bunuh diri.

Sementara itu dilain tempat Malcom, MacDuff dan anak Banquo menyusun kekuatan untuk menyerang dan menggulingkan Macbeth dari tahta kerajaan Skotlandia. Macbeth yang memperoleh informasi tersebut semakin gelisah mendengarnya, dan akhirnya Macbeth memutuskan untuk pergi kehutan tempat 3orang penyihir yang dolo memberikan ramalan kepadanya. Setibanya dihutan Macbeth mencari 3orang penyihir tersebut dan menceritakan semua hal yang terjadi, dan 3orang penyihir itupun berkata kepada Macbeth bahwa "Macbeth tidak akan bisa dibunuh oleh siapapun yang lahir dari rahim seorang wanita". Mendengar hal tersebut Macbeth merasa percaya diri karena ia beranggapan tidak ada satupun orang yang tidak lahir dari rahim seorang wanita.

Waktupun berlalu dan terjadilah pertempuran antara Macbeth dan Malcom, pada pertempuran tersebut Macbeth berhasil membunuh Malcom dan hanya menyisakan MacDuff serta anak Banquo dipasukan musuhnya. Merasa diatas angin Macbeth melancarkan serangan kepada musuhnya, dan akhirnya terjadilah duel satu lawan satu antara Macbeth dan MacDuff.

Pada duel itu Macbeth yang amat percaya diri karena ramalan dari 3orang penyihir terus mendesak MacDuff, bahkan pada saat pertarungan Macbeth menceritakan perihal ramalan tentang "Macbeth tidak akan bisa dibunuh oleh siapapun yang lahir dari rahim seorang wanita". Mendengar hal tersebut MacDuff bangkit dan menyerang Macbeth dan berhasil melumpuhkannya, disaat akhir sebelum menghabisi Macbeth, MacDuff berkata "aku tidak terlahir dari rahim seorang wanita, dikarenakan aku diambil dari rahim seorang wanita" (hal yang dimaksud adalah MacDuff terlahir secara prematur dan melalui operasi Caesar). Lalu Macbeth pun terbunuh oleh MacDuff.

Setelah perang usai MacDuff mengangkat anak dari Banquo untuk menjadi raja baru Skotlandia, sementara ia sendiri tetap menjadi penasehat raja. Dan pada akhirnya seluruh ramalan dari penyihir menjadi benar adanya, hal tersebut dikarenakan kondisi yang berlaku yang diciptakaan oleh para pelaku itu sendiri.

Demikianlah itulah kisah Dari Macbeth , salah satu karya Wiliam Shakespeare yang menjadi legenda yang pernah penulis ketahui. Hal yang bisa dipetik dalam kisah tersebut adalah janganlah terlalu mempercayai ramalan, karena semua bisa terjadi dikarenakan kondisi yang dibentuk baik secara sengaja ataupun tidak sengaja. Dan juga janganlah pernah menjadi orang yang tamak serta sombong seperti Macbeth.

2 Apr 2015

Pikiran Adalah Pembentuk atau Pelopor

Demikian sebagaimana yang pernah penulis dengar ataupun baca, bahwa pikiran adalah pelopor. Disebutkan bahwa segala hal yang dilakukan , dirasakan dan dibayangkan oleh manusia adalah bersumber dari pikiran. Jika pikiran kita sudah beranggapan kita akan sakit, maka tentu lah secara fisik kita akan sakit. Jika pikiran kita sudah beranggapan bahwa kita senang, maka tentulah secara fisik kita akan senang juga.

Demikian juga pengalaman pribadi hal pernah penulis alami sendiri, perlu diketahui sebenarnya penulis sendiri itu ketika semasa anak-anak jika menemui tenaga dibidang kesehatan (dokter, perawatan, mantri, bidan , dan sejenisnya) itu pasti takut jika berhadapan dengan jarum. Baik itu jarum suntik, jarum infus, jarum untuk pengambil contoh darah ataupun sejenisnya.

Ketika penulis sendiri melihat bahwa jarum yang akan menembus kulit pastilah ada rasa ketakutan, detak jantung menjadi lebih cepat atau kadang lebih parah lagi ekspresi wajah menjadi putih karena pucat. Hal itu penulis sadari karena didalam pikiran penulis sendiri sudah beranggapan bahwa ketika tertusuk jarum itu sakit rasanya dan pasti darah akan keluar.

Untuk melawan rasa ketakutan tersebut penulis sendiri biasanya tidak melihat secara langsung ketika jarum ditusukkan , biasanya yang penulis lakukan adalah mengalihkan pandangan sehingga pikiran tidak terpusat akan sakitnya ketika jarum ditusukkan ataupun terkadang penulis justru mengajak bicara sang tenaga medis agar terasa lebih tenang dan nyaman. Dan yang terjadi tidak ada rasa sakit yang berlebihan seperti yang dibayangkan dalam pikiran sebelumnya, malah rasanya seperti tertusuk atau digigit semut kecil (bukan semut peluru ya, kalau itu konon katanya kayak ditembak pistol).

Hal yang sama juga mungkin bisa dialami ketika seseorang hendak memulai suatu kegiatan, jika pikirannya sudah beranggapan bahwa ia akan gagal tentulah hal yang akan dialaminya tentu adalah kegagalan. Yang berpikiran akan berhasil saja belum tentu bisa berhasil kok apalagi yang berpikiran bahwa akan gagal. Bahkan ada pepatah bijak yang berkata "ketika anda sudah ragu dalam memulai sesuatu, disitu sesungguhnya ada sudah gagal. Jadi janganlah mempunyai pikiran negatif dan cobalah untuk terus berpikir positif :)