28 Apr 2015

Kisah Piring Kucing

Ilustrasi Piring Kucingnya
Disuatu tempat terdapatlah seorang pengusaha yang Licik dan culas sebut saja namanya Licul (singkatan Licik Culas),  dikisahkan Licul ini memperoleh harta dan kekayaannya dengan memanfaatkan celah-celah didalam peraturan yang ada, bahkan terkadang Licul ini melakukan segala hal yang diluar batas norma serta etika yang ada. Licul sendiri mempunyai hobi akan mengkoleksi barang-barang antik, yang menurutnya adalah simbol kebanggaan dan kemewahaan dari orang-orang kaya.

Bergeser ketempat lain ada seorang yang bernama Pocer (polos cerdik) yang pernah terpedaya oleh "siasat" dari Licul sehingga mengalami kerugian sebesar 75juta. Pocer berpikir bagaimana caranya agar Licul bisa mengembalikan kerugian yang pernah diterima olehnya dan membuat Licul sendiri jera. Oleh karena itu Pocer membentuk tim untuk mengamati gerak-gerik dan kebiasaan Licul serta tidak lupa mengamati hobi atau kesukaan Licul.

Terbentuklah tim yang terdiri dari Pocer (sebagai ketua dan perencana) , Actor (sebagai peran utama rencana yang akan mereka jalankan), Bait (sebagai pengumpan untuk memuluskan rencana). Kode rencana mereka sendiri adalah "Piring Kucing" yang disiapkan untuk mengambil kerugian yang pernah diderita dan membuat Licul jera. Tim pun bergerak mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan untuk keperluan rencana mereka, yaitu : 2ekor kucing kampung yang mirip satu sama lain , 1buah kandang kucing jelek, dan 1buah piring keramik antik yang mereka sewa/pinjam yang bernilai ratusan juta.

Rencana pun berjalan dengan kisah sebagai berikut :
Pada suatu siang Actor menunggu direstoran tempat biasa Licul makan siang, bersama dengan dia Actor membawa 1ekor kucing kampung didalam kandang yang disiapkan beserta piring keramik antik yang difungsikan sebagai tempat makan sang kucing yang tentu saja diletakkan juga didalam kandang. Licul pun seperti yang diperkirakan datang kerestoran tersebut untuk makan siang, pada saat Licul lewat didekat meja yang ditempati oleh Actor, Actor memberi makan kucing yang ia siapkan didalam kandang sambil mengeluh "aduh kucing ini merepotkan sekali , kalau saja ia bukan warisan dari temanku yang meninggal aku belum tentu mau merawat kucing jelek ini".

Licul yang lewat tentu saja menengok dan dikarenakan Licul adalah seorang yang hobi barang anti tertariklah ia kepada piring tempat makan sang kucing yang berada didalam kandang , dan untuk memastikannya Licul pun berpura-pura tertarik akan sang kucing dengan mendekati kandang dan berkata "ah kucing yang sangat manis sekali tuan" sambil berusaha melihat dengan seksama piring keramik antik wadah makan sang kucing yang berharga ratusan juta tersebut. Dan terkejutlah Licul bahwa piring itu adalah piring keramik antik berharga ratusan juta, dan timbullah sifat culas dalam dirinya untuk menipu Actor.

Disaat Licul mulai tertarik dengan "umpan" yang diberikan dan sedang berpikir cara untuk menipu Actor, datanglah Bait yang berpenampilan seperti orang kaya yang mendekat kearah mereka. Bait pun berakting seperti seseorang yang tertarik akan kucing yang dibawa Actor dengan berkata "kucing yang manis sekali tuan, mirip seperti kucing kesayangan putri saya yang meninggal minggu lalu" dan Bait pun berpura-pura menawar untuk membeli kucing dari Actor "jika tuan tidak keberatan bagaimana kalau kucing tuan itu saya beli seharga 1juta". Dengan tenangnya Actor pun menjawab "wow 1juta untuk kucing kampung jelek ini, boleh saja tapi anda harus membeli beserta dengan kandangnya juga" sambil menunjuk kandang sang kucing yang didalamnya juga terdapat piring keramik seharga ratusan juta. Bait pun dengan tenang menjawab "tentu saja, saya juga bersedia membeli kandang itu sekalian. Bagaimana kalau kucing dan kandangnya itu saya beli seharga 2juta". Actor pun berakting berbinar-binar matanya dikarena seolah-olah memperoleh keuntungan besar.

Melihat kondisi tersebut Licul yang licik tidak mau kalah, dikarenakan sifatnya yang tamak yang menginginkan piring keramik seharga ratusan juta Licul pun ikut menawar "tunggu dulu tuan, bagaimana kalau saya menawar kucing dan kandangnya itu seharga 5juta?". Bait yang mendengar hal tersebut pun tidak mau kalah dan Bait pun menaikkan tawarannya, terjadilah kenaikan harga tawaran seperti pada saat lelang. Sampai akhirnya angka tawaran menyentuh harga 70juta oleh bait dan Licul pun menaikan tawarannya menjadi 75juta, lalu dengan berpura-pura menyesal Bait pun menarik diri dari tawarannya dan berkata "sungguh disayangkan sayang tidak mampu untuk membeli kucing dan kandangnya tersebut seharga tersebut, sungguh malang putri kesayanganku ia tidak bisa memperoleh kucing yang mirip kucing kesayangannya dulu yang meninggal. Selamat tuan yang beruntung, jika anda berniat menjual kembali kucing itu hubungi saja saya", sambil ia menyalami Licul. Licul pun senang bukan kepalang karena ia berpikir bisa untung 2x pertama dari piring keramik, kedua ia nantinya akan menjual kucing itu kepada Bait seharga 70juta (membunuh 2burung dengan satu anak panah maksud hati Licul).

Karena Licul tidak membawa uang tunai sebanyak 75juta, ia pun mengatur perjanjian dengan Actor untuk proses jual beli Kucing berserta kandangnya tersebut pada keesokan harinya diwaktu dan tempat yang sama. Sambil Licul pun tidak lupa menyimpan kontak dari Bait karena ia juga berniat menjual Kucing itu beberapa hari setelahnya, tentunya setelah ia mengambil piring keramik antik seharga ratusan juta yang berada didalam kandang itu.

Keesokan harinya diwaktu dan tempat yang sama, Licul dan Actor bertemu untuk proses jual beli kucing dan kandangnya. Sebelum menandatangani surat perjanjian jual beli, Actor bertanya kepada Licul "apakah Tuan yakin ingin membeli kucing kampung dan kandangnya yang jelek seharga 75juta?" , dengan lantang Licul menjawab "tentu saja, saya kan seorang pencinta binatang terutama kucing. dan lagi kucing itu sangat manis sekali". Surat jual beli ditandatangani Licul pun memberikan uang sebesar 75juta kepada Actor, dan Actor pun memberikan Kucing dan Kandangnya kepada Licul. Ketika menerima kucing dan kandangnya itu terkejutlah Licul, bahwa tidak ada piring keramik antik seharga ratusan juta yang digunakan sebagai wadah makan sang kucing. Licul pun bertanya kepada Actor "wadah makan sang kucingnya mana?" , dengan tenang Actor pun menjawab "ooo piring jelek itu sudah dibuang oleh istriku,  dikarenakan rasanya tidak pantas bahwa kucing seharga 75juta menggunakan piring jelek sebagai wadahnya dan istriku pun menggantinya dengan piring dari kuningan yang terkesan mewah itu". Pada saat itu lemas lah Licul bahwa dia telah rugi sebesar 75juta hanya untuk membeli kucing kampung, kandang dan piring kuningan saja.

Namun otak liciknya Licul pun bekerja, untuk menghindari kerugian yang besar ia akan menjual sang kucing kepada Bait seharga 70juta dengan begitu ia hanya rugi sebesar 5juta saja. Maka ia pun berkunjung ketempat Bait dan menawarkan sang kucing , namun sayang pada saat itu sudah direncanakan Pocer sudah ada ditempat Bait dan telah menerima uang sebesar 75juta (yang sebenarnya berasal dari Licul) dikarenakan menjual seekor kucing kampung (kucing lain, yang disiapkan) yang mirip dengan kucing milik Licul. Dan Akhirnya Licul pun menyadari dikarenakan sifat Licik dan Culasnya ia akhirnya rugi 75juta (walaupun sebenarnya itu draw karena , sebelumnya Licul menipu Pocer dengan besaran yang sama) dan semenjak itulah ia berubah menjadi orang yang Jujur dalam berbisnis.


note bawah :
setelah ditelaah ternyata piring antik yang menjadi inti dalam cerita ini ternyata peninggalan dari zaman kerajaan tiongkok kuno, tepatnya dari zaman Dinasti Pu ( coba baca dengan cari lain ya ^_^ )

Kisah ini hanya rekaan semata, jika ada kesamaan baik tokoh, tempat ataupun pihak tertentu penulis mohon maaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar