18 Mei 2015

Kisah Penjual obat Nyamuk dan Seorang Pandir


Alkisah disuatu pasar ada seorang Penjual obat keliling, yang seperti biasa cukup khas dengan diiringi tontonan dan keramaian yang beraneka ragam untuk menarik minat dari para calon pembelinya. Pada kali ini produk yang ditawarkan adalah obat nyamuk berbentuk bubuk yang konon katanya paling ampuh, begini cara sang penjual dalam menawarkan obatnya :

Penjual Obat  (PO) : "Ayo-ayo bapak-bapak , ibu-ibu semua yang ada disini (sambil menggunakan nada lagu inul :P ) kali ini kami menawarkan produk obat nyamuk bubuk yang paling mutahir yang dapat membuat tidur anda semua itu tidak lagi diganggu dan digigit oleh nyamuk-nyamuk penghisap darah. Jaminan garansi kalau tidak manjur uang kembali."

Mendengar penawaran itu ada seorang yang bernama sebut saja Pandir, tertarik karena selama ini ditempat ia tinggal itu banyak sekali nyamuk dan kalau menggunakan obat nyamuk bakar Pandir batuk karena asapnya. Sedangkan obat nyamuk semprot cair harganya masih relatif tinggi. Sedangkan obat bubuk yang ditawarkan oleh sang penjual obat keliling ini harganya cukup terjangkau, bergaransi pula. Maka penuh keyakinan Pandir membeli obat nyamuk bubuk tersebut.

Setelah membeli obat tersebut Pandir bergegas pulang dan menaburkan obat nyamuk tersebut disekitar ruangan tempat ia tidur, sambil berharap kelak pada saat ia tidur tidak ada lagi nyamuk-nyamuk yang mengganggu tidurnya. Namun untung tidak bisa diraih malang tidak bisa ditolak, pada malam harinya ketika Pandir tidur ia kembali "diserang oleh kelompok nyamuk yang menggunakan formasi 4-4-2 (udah kayak maen sepakbola yak)".

Keesokan harinya dengan marah Pandir kepasar dan mencari si penjual obat keliling, karena ia merasa tertipu dan ia ingin mengharapkan garansi uangnya dikembalikan. Akhirnya Pandir pun bertemu si tukang obat dan dengan marah ia meminta garansi, kurang lebih percakapannya seperti ini

Pandir (p) : "tukang obat penipu, katamu setelah menggunakan obat ini aku tidak lagi diganggu oleh nyamuk ketika tidur"
Penjual obat (po) : "tuan, kalau boleh saya tahu bagaimana cara tuan menggunakan obat tersebut?"

P : "obat ini saya taburkan disekeliling ruangan tempat saya tidur dan malamnya serangan nyamuk makin hebat sehingga saya tidak bisa tidur sama sekali"
Po : "cara yang tuan gunakan salah dalam menggunakan obat itu, cara menggunakannya adalah..."

P : "tidak usah mengajari aku , aku tidak bodoh dan mengerti cara menggunakannya aku akan coba lagi malam ini"

Setelah itu Pandir pun pulang kembali ke rumahnya dan dia menggunakan obat nyamuk bubuk itu, kali ini adalah cara yang digunakan adalah membalurkan diseluruh tubuhnya (seperti pakai bedak). Malam hari pun tiba dan pada kali ini kelompok  nyamuk kembali menyerang dan mengganggu tidur dari Pandir, dengan serangan yang lebih dahsyat karena menggunakan formasi 3-4-3 (hehehe).

Pandir yang kembali diserang nyamuk dan tidak bisa tidur dan pada keesokan paginya kembali kepasar dan berencana untuk mengamuk ditempat sang penjual obat, dikarenakan ia merasa tertipu tidak cuma satu kali tapi sampai dua kali. Terjadilah percakapan sebagai berikut

P : "tukang obat l*kna* berani-beraninya kembali menipuku, obat yang kau jual ini sama sekali tidak manjur. Yang ada malah nyamuk-nyamuk itu semakin ganas menyerang dan mengganggu tidurku, lihat sekujur tubuhku bentol-bentol karena bekas gigitan nyamuk-nyamuk kep*r*t itu"
PO : "tuan , kalau boleh saya tahu bagaimana cara tuan menggunakan obat tersebut ?"

P   : "setelah kau bilang cara menggunakan obat ini bukan ditaburkan disekeliling ruangan , aku menggunakan obat itu dengan cara membalurkannya diseluruh tubuhku" dengan nada tinggi dan marah

PO : "cara yang tuan gunakan itu salah"

P  : "Ya sudah, sekarang kau beritahu aku bagaimana cara menggunakan obat nyamuk bubuk ini agar aku tidak lagi diganggu oleh nyamuk !"
PO : " cara menggunakan obat nyamuk ini adalah , tuan tangkap nyamuk-nyamuknya dan tuan cekoki mereka obat ini agar mereka tidak lagi ganas. Seperti namanya ini adalah obat nyamuk tuan, yaitu obat untuk para nyamuk. Bukan racun pengusir ataupun pembunuh nyamuk, mohon perhatikan dengan jelas nama dari obat ini"
P : "bagaimana cara menangkap para nyamuk dan mencekokinya dengan obat ini ? "
PO : " itu urusan pengguna karena penemu obat ini hanya bilang cara penggunaan obatnya, bukan bagaimana cara menangkap nyamuknya"
Pandir pun cuma bisa terdiam dan terheran-heran, dalam hatinya ia menyadari kalau ia mungkin sudah tertipu namun ia masih ragu apakah benar ia tertipu ataukah memang dia yang salah. Sementara sang penjual obat kembali menawarkan dagangannya tersebut kepada para calon pembeli lainnya.

Catatan penulis, kisah ini cukup unik dan cukup membingungkan tapi tidak usah dipikirkan karena ini hanyala sebuah kisah ringan yang dimaksudkan untuk menghibur semata. Jika ada kesamaan baik nama, tempat ataupun ada nyamuk yang terbunuh dalam penulisan kisah ini itu merupakan ketidak sengajaan. Adapun ada beberapa kata yang disensor karena kata-kata tersebut cukup kasar, kalau kata-kata tersebut diganti maknanya tentu akan jadi lain. Untuk arti Pandir sendiri bisa dilihat sendiri didalam KBBI (kamus besar bahasa Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar