19 Des 2015

Gagal Paham (Bagian Lima)

Musim hujan telah tiba, sesuai namanya yang mana akan terjadi seringnya turun hujan pada saat musim ini. Ada beberapa hal "unik" yang pernah penulis lihat selama melewati musim hujan selama masa penulis hidup. Diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Lebih takut sama air hujan dibanding kematian
    Sering kali ketika cuaca sudah mendung , angin mulai terasa dingin serta turunnya hujan secara rintik rintik dijalan ada beberapa oknum biker (pengendara sepeda motor dijalan) yang berkendara seperti kerasukan. Oknum-oknum tersebut berkendara kebut-kebutan bahkan terkadang sampai membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya. Hal ini terjadi konon karena mereka takut kehujanan. Padahal jika kehujanan resikonya hanya terkena demam, sedangkan jika terjadi kecelakaan nyawa bisa terenggut.

2. Sering berteduh dan parkir sembarangan
    Hal ini juga sering terjadi dan dilakukan oleh para oknum biker dijalan, ketika hujan turun dan terasa cukup deras mereka berhenti dan parkir sembarangan untuk kemudian lari berteduh. Biasanya hal ini terjadi dibawah jembatan, dekat halte, atau disekitar pertokoan yang memiliki atap dari kanopi untuk berteduh. Yang mana ketika berteduh kendaraan yang diparkir sembarangan itu memakan sebagian badan jalan yang menyebabkan terjadi penyempitan jalan dan berujung pada kemacetan.

3. Melepas alas kaki (sepatu atau sandal) ketika berkendara selama hujan
   Seperti sudah menjadi trend atau kebiasaan ketika biker tetap berkendara selama hujan atau ketika menerobos daerah yang memiliki genangan air cukup tinggi alas kaki dilepas. Ketika ditanya kebanyakan menjawab agar alas kakinya tidak basah , namun hal yang disayangkan kaki mereka sendiri menjadi tidak terlindung dikarenakan lebih sayang kepada alas kakinya. Kalau ditelaah semahal apapun alas kaki tentu saja masih bisa dibeli, namun kalau kaki sudah terluka atau hilang sulit untuk disembuhkan atau tidak ada yang tempat yang menjualnya toh.

4. Mendadak omset penjualan Jas Hujan meningkat drastis
   Entah kenapa setiap awal musim hujan omset dari penjualan jas hujan naik drastis. Ada saja oknum yang setiap musim hujan selalu membeli jas hujan. Padahal sejatinya jas hujan itu adalah barang yang awet dan panjang umurnya. Pengalaman penulis pribadi penulis sudah memiki jas hujan yang berumur sekitar empat tahun dan bisa digunakan. Yang lebih uniknya lagi kebanyakan jas hujan berwarna gelaplah yang laku dipasaran, padahal secara logika ketika cuaca sedang hujan warna-warna cerahlah yang lebih mudah terlihat dan bisa menurunkan kemungkinan terjadinya kecelakaan seperti tabrakan atau ditabrak.

5. Jalan yang biasanya macet terasa sepi dan lengang
    Ketika mendung atau hujan gerimis mulai turun ketika pagi hari, jalan-jalan disekitar tempat penulis yang biasanya padat dan macet tiba-tiba menjadi sepi. Mungkin dikarenakan adanya gejala "mager" alias malas gerak ketika pagi hari yang udaranya masih terasa cukup dingin, jadi berkurang deh pengguna jalan. Padahal mau cuaca mendung, hujan atau badai hidup harus tetap berjalan buktinya ibu-ibu pedagang nasi uduk langganan penulis yang kepo (liat gagal paham bagian dua, kalau mau tau jelasnya) pada saat subuh tetap menggelar dagangannya walau sedang gerimis dan udara terasa dingin.

6. Mulai adanya fenomena Ojek Payung
    Kalau belum lama ini ojek online sedang menjadi trend, ketika musim hujan ini Ojek Payung yang menjadi tren. Sering terlihat ada beberapa anak-anak atau orang dewasa yang mulai menjajakan payung untuk digunakan ketika hujan mulai turun. Semua masih menggunakan cara yang traditional tentunya, masih belum ada aplikasi untuk pesan secara online pada smartphone kita saat ini. Yang membedakan sebagian sudah mulai cerdas yakni membawa dua buah payung , satu untuk si penyedia jasa ojek payung dan satunya untuk si pengguna jasa ojek payung (biar gak kehujanan)

7. Tukang Bajigur keliling mulai bermunculan
    Entah munculnya darimana pada saat musim hujan ini ada tukang bajigur keliling yang menggunakan gerobak dorong. Selain menjajakan minuman hangat bernama bajigur, biasa si pedagang juga menjual pisang kukus, getuk, kacang kedelai rebus,ubi rebus dan sejenisnya. Namun di era kekinian ini populasi mereka semakin berkurang drastis. Berbeda dengan masa ketika penulis masih anak-anak yang mana jumlah tukang bajigur keliling masih cukup banyak. Mungkin beberapa dari pedagang itu sudah pensiun atau menjajaki bisnis baru. #kangenbajigur+cemilannya

8. Jadi tiba-tiba ingin makan mie instan kuah
    Pada saat hujan sedang turun tidak tahu kenapa bawaanya itu juga ingin makan mie instan kuah, apalagi yang kuahnya hangat, gurih dan nikmat. Tidak lupa disertai toping andalan seperti telur ayam direbus , bawang goreng ditambah cabai atau sambal supaya terasa sedikit pedas. Mie instan ini juga bisa diganti sama Bakso atau mie ayam keliling kok :D

9. Tiba-tiba jadi sering galau
    Gak tau kenapa kalau sudah mendung dan turun hujan jika tidak terkena gejala "mager" (malas gerak) pasti terkena virus galau. Mungkin dikarenakan ada beberapa ingatan yang tersimpan dikala sedang hujan. Bahkan sempat terlintas dalam benak penulis, jangan-jangan awannya juga sedang galau jadinya dia mendung. Terus dikarenakan awan galau , awan labil sampai muncul petir dan guntur dan akhirnya awanpun merasa sedih sehingga turunlah hujan membasahi bumi ini. Tetapi ada sisi positif nya karena biasa setelah hujan akan ada pelangi ,tapi belakangan ini juga sudah jarang muncul pelangi lagi setelah hujan. Mungkin saja pelukis pelangi sedang sibuk.

Sebenarnya masih banyak sih hal "unik" yang penulis rasakan selama musim hujan dan kalau ditulis bisa makin banyak (dan mungkin makin ngaco) oleh karena itu sampai disini saja dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar