16 Nov 2014

Rubah


Rubah
Hewan yang masih family dari anjing ini adalah hewan unik yang akhirnya menjadi salah satu hewan favorit saya, selain karena bentuknya yang eksotis ternyata hewan ini juga memiliki kecerdasan, ketangkasan, kepintaran serta kemampuan untuk adaptasi.

Rubah adalah hewan yang punya area untuk berburu masing-masing dan ia juga oportunis (bukan sejenis opor ayam ya, cari di KBBI). Pada rubah yang hidup area hutan memiliki kaki yang panjang dan lincah, pada rubah yang hidup di gurun sarah rubah memiliki tubuh kecil dan telinga yang besar (untuk mempermudah melepas panas dan menangkap mangsa), pada area bersalju rubah memiliki rambut putih lebat dan kaki yang pendek agar bisa bertahan hidup.

Ada satu hal yang menarik pada siklus hidup rubah, ketika anak-anak rubah baru lahir Sang Ayah Rubah berburu untuk menyiapkan makanan sementara sang ibu dirumah untuk menjaga dan menyusui anak-anaknya. Bahkan ketika ada hasil buruan lebih, rubah jantan menggali lubang dan mengubur hasil buruan itu agar bisa diambil saat membutuhkan mirip menabung (kok mirip manusia ya?, ah cuma perasaan penulis aja). Ketika sudah masuk usia remaja rubah mulai diajarkan untuk mulai berburu dan bertahan hidup (wow gak ada rubah abg yang labil ternyata). Dan ketika sudah memasuki usia dewasa, Anak-anak rubah diusir keluar dari wilayah kekuasaan pasangan induknya agar bisa mencari wilayah sendiri dan bertahan hidup.

Itu yang membuat saya jadi tertarik dengan rubah, walaupun ada yang beranggapan rubah itu licik (buktinya orang licik selalu disebut rubah dan banyak legenda atau cerita rakyat yang menyebut rubah itu licik). Tapi rubah yah sekali lagi ada makhluk oportunis yang benar-benar layak untuk diberikan apresiasi.

Semua Itu tergantung dari sudut pandang kita melihatnya kan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar