Ilustrasi Penampakan Wiro Sableng dan kapak 212 |
Dikisahkan dalam cerita novel atau serial televisi tersebut, Wiro Sableng adalah seorang anak yatim piatu yang orang tuanya dibunuh oleh seorang penjahat dari aliran hitam dunia persilatan pada masa itu ketika Wiro Masih bayi. Nama Aslinya adalah Wiro Saksono yang mempunyai ibu bernama Suci dan Ayah Bernama Raden Ranaweleng.
Bayi yatim piatu itupun diselamatkan dan diangkat menjadi murid oleh seorang (mantan) Pendekar wanita tangguh dari dunia persilatan aliran putih, yang bernama Eyang Sinto Gendeng. Sinto Gendeng sendiri sebenarnya bernama asli Sinto Weni tapi karena kelakuannya yang "unik" ia sering disebut Sinto Gila atau Sinto Gendeng.
Selama 17tahun Wiro dilatih dan dibina oleh Eyang Sinto Gendeng, untuk menjadi pemuda hebat. Tentu saja tidak cuma ilmu silat yang dipelajari oleh Wiro, namun juga ilmu baca tulis, berhitung dan juga ilmu tentang agama dan kehidupan. Hal tersebut dilakukan agar kelak Wiro tidak salah dalam perjalanan hidupnya, seperti mantan murid Eyang Sinto Gendeng sebelumnya yang bernama Suranyala atau Mahesa Birawa yang ternyata adalah pembunuh dari orang tua Wiro.
Setelah lulus dalam pelatihan eyang Sinto Gendeng, dan sebelum memulai pengembaraannya Wiro diwariskan sebuah senjata sakti yang berupa kapak bermata dua bergagang satu yang berkepala naga. Nama Kapak tersebut adalah Kapak Maut Naga Geni 212 yang sebelumnya adalah senjata yang dibuat dan digunakan oleh Sinto Gendeng ketika ia masih menjadi pendekar dalam dunia persilatan. Dan oleh eyang Sinto Gendeng pun Wiro diberikan gelar Wiro Sableng, hal ini dikarenakan Kalau Gurunya Gendeng/Gila muridnya pasti Sableng.
Walaupun memiliki gelar Sableng , Wiro yang sakti itu ternyata baik hati, tidak sombong (rajin menabung dipertanyakan soalnya belum ada cerita Wiro ke Bank atau punya Celengan) dan juga sering membantu orang-orang yang membutuhkan serta membasmi orang-orang jahat selama pengembaraannya. Selama Pengembaraannya itu pula Wiro Sableng banyak belajar lagi baik ilmu kehidupan, jurus-jurus silat ataupun ilmu pengobatan yang berguna didalam pengembaraannya.
Jadi tidak selamanya yang Sableng itu buruk bukan?
*diambil dari berbagai sumber seperti wikipedia, ataupun artikel dari penulis lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar